Cegah Stunting, Dosen IKH Berikan Edukasi Gizi Seimbang 1.000 HPK ke Ibu Hamil dan Menyusui

      Komentar Dinonaktifkan pada Cegah Stunting, Dosen IKH Berikan Edukasi Gizi Seimbang 1.000 HPK ke Ibu Hamil dan Menyusui

Sebagai bentuk implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, Program Studi (prodi) S1 Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Posyandu Helvetia Timur dan Tanjung Gusta pada 21 Desember 2022 lalu.

Pengabdian masyarakat kali ini mengambil tema pencegahan stunting yang terdiri dari dua tim pengabdian. Tim pertama diketuai oleh Agnes Sry Vera Nababan, SST, M.Kes dengan anggota Yulita, SKM, MPH. Tim pertama melakukan pengabdian dengan memberikan edukasi dengan topik “Pencegahan Stunting Dengan Edukasi Gizi Seimbang Pada 1000 HPK di Posyandu Helvetia Timur”.

Kemudian, tim kedua diketuai oleh Wanda Lestari, STP, M.Gizi dengan anggota Eka Nenni Jairani, SKM, MPH, memberikan penyuluhan gizi dengan topik “Edukasi Makanan Bergizi Seimbang Untuk Ibu Menyusui di Posyandu Tanjung Gusta”.

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat Prodi S1 Gizi adalah untuk memberikan edukasi bagaimana gizi seimbang yang seharusnya bagi ibu hamil dan ibu menyusui.

Ketua Prodi S1 Gizi Wanda Lestari, menyampaikan, bahwa mencegah stunting pada anak bisa dilakukan dengan memenuhi gizi sejak masa kehamilan dan memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

“Oleh karena itu Prodi S1 Gizi memberikan edukasi pencegahan stunting dengan sasaran ibu hamil dan ibu menyusui,” sebutnya.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ketua Tim pertama Agnes Sry Vera Nababan. Dikatakannya, mencegah stunting harus dilakukan sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak. Itu artinya, ibu hamil sudah harus memperhatikan kecukupan gizi sejak awal kehamilan.

“Stunting dapat terjadi sejak kehamilan jika terjadi hambatan pertumbuhan pada janin dalam kandungan. Apabila asupan makanan ibu hamil cukup umumnya janin akan tumbuh. Kecukupan asupan makanan ibu hamil nantinya akan terlihat pada berat janin apakah sudah sesuai dengan usia kehamilan,” ucapnya.

Sedangkan tim kedua memberikan edukasi gizi seimbang bagi ibu menyusui. Ketua Tim kedua Wanda Lestari menyampaikan, pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan merupakan salah satu pencegahan stunting pada anak karena ASI menyediakan semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang.

“Oleh karena itu, ibu menyusui harus memperhatikan betul kecukupan gizinya. Ibu menyusui kebutuhan gizinya lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak menyusui. Konsumsi makanan yang beraneka ragam dan harus seimbang dalam jumlah dan jenisnya,” katanya.

Dia menjelaskan, status gizi ibu menyusui disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya pola makan ibu. Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang ditemukan ibu menyusui mengalami kekurangan asupan zat gizi akibat adanya pantangan makanan tertentu yang berkaitan dengan masalah budaya.

“Pantangan makanan atau tabu adalah suatu larangan untuk mengonsumsi suatu jenis makanan tertentu karena terdapat ancaman bahaya atau hukuman terhadap pelanggar. Tabu makanan atau pantangan makan ini masih banyak dijumpai karena kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi yang baik selama masa menyusui,” jelasnya.

Kegiatan ini disambut baik oleh Kelurahan Helvetia Timur dan Tanjung Gusta terutama oleh kedua Posyandu di kelurahan ini. Hal ini terlihat dari banyaknya ibu-ibu hamil dan menyusui yang hadir dalam kegiatan edukasi ini.

Para ibu-ibu yang hadir tampak antusias mendengarkan edukasi yang diberikan dari Tim Pengabdian Masyarakat Prodi S1 Gizi Institut Kesehatan Helvetia.

“Harapan kami setelah kegiatan ini selesai, ibu-ibu hamil ataupun ibu menyusui paham dan bisa menerapkan gizi seimbang pada saat hamil dan menyusui karena hal ini merupakan upaya awal yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting pada anak,” ujar Eka dan Yulita sebagai anggota tim pengabdian.

SUMBER : http://alfatih-media.com/cegah-stunting-dosen-ikh-berikan-edukasi-gizi-seimbang-1000-hpk-ke-ibu-hamil-dan-menyusui.html